PANDANGAN-PANDANGAN ANTROPOLOGIS DAN SOSIOLOGIS
A. ANTROPOLOGI
Pengertian Antropologi
Dengan demikian, disimpulkan bahwa antropologi
merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia. Dalam refleksi yang lebih bebas,
antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mencoba menelaah sifat-sifat manusia
secara umum dan menempatkan manusia yang unik dalam sebuah lingkungan hidup yang
lebih bermartabat.
Definisi Antropologi Menurut Beberapa Ahli
1. William A. Haviland. Antropologi merupakan
sebuah studi yang mempelajari tentang umat manusia.
Ilmu ini berusaha membuat atau menciptakan suatu generalisasi yang
berguna untuk mengetahui dan mempelajari tentang manusia beserta perilakunya
guna memperoleh pemahaman mengenai keragaman hidup manusia secara lengkap.
Menurut Haviland, secara umum antropologi dibagi menjadi 2 cabang besar
yaitu antropologi budaya dan antropologi fisik.
Untuk cabang antropologi budaya sendiri masih dibagi lagi menjadi 3
subbagian yang meliputi antropologi linguistic, arkeologi, dan etnologi.
2. David E. Hunter Hubel. Antropologi adalah
sebuah ilmu yang lahir atau muncul dari rasa keingintahuan manusia yang tidak
terbatas.
3. Koentjaraningrat. Antropologi adalah
suatu ilmu atau studi yang mempelajari tentang berbagai warna dan bentuk fisik.
Ada lima jenis butir permasalahan yang dibahas dalam ilmu antropologi,
yaitu sebagai berikut:
·
Masalah sejarah
bagaimana terjadinya dan berkembangnya manusia sebagai makhluk biologis.
·
Masalah sejarah
bagaimana terjadinya beragam warna dari umat manusia dipandang dari bentuk dan
ciri-ciri fisik.
·
Masalah persebaran dan
bagaimana terjadinya beragam bahasa yang diucapkan dan digunakan oleh masyarakat
yang tersebar di seluruh dunia.
·
Masalah perkembangan,
persebaran, dan bagaimana terjadinya beragam warna kebudayaan umat manusia yang
ada di seluruh dunia.
·
Masalah dasar-dasar dan
beragam warna kebudayaan yang ada di masyarakat, serta tersebarnya suku-suku
bangsa di seluruh dunia.
4. Rifhi Siddiq. Antropologi mengacu
pada sebuah ilmu yang mempelajari dan mendalami semua aspek yang ada pada
kehidupan manusia.
Aspek yang dipelajari dalam antropologi meliputi konsepsi kebudayaan,
norma, ilmu pengetahuan, tradisi, teknologi, seni, linguistic dan lambang,
serta kelembagaan.
5. Roger Keesing. Antropologi merupakan
suatu ilmu yang mempelajari kajian tentang manusia.
Menurut pendapatnya, antropologi terdorong untuk berorientasi pada upaya
pemahaman makna bukan hanya sekadar ukuran yaitu dengan lebih menekankan pada
penafsiran yang dekat dengan hakikat manusia atau human being (kemanusiaan).
6. Ariyono Suyono dan Kamus Antropologi.
Antropologi merupakan suatu ilmu yang berusaha untuk mempelajari dan mencapai
sebuah pengertian mengenai tentang makhluk hidup. Yaitu manusia dengan
memahami, mempelajari, dan mendalami ragam warna dan bentuk fisik, kepribadian,
masyarakat, dan kebudayaannya.
7. Prof. Dr. Harsojo, SU, M.Sc. Antropologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang umat manusia sebagai makhluk
sosial yang bermasyarakat. Terutama dalam segi tradisi, sifat khusus badani
(fisik), cara produksi, dan nilai pergaulan hidup yang berbeda antar satu
individu dengan individu lainnya.
8. Zerhun Dodda Doffana. Antropologi merupakan
suatu studi keilmuan yang mempelajari dan mendalami berbagai aspek mengenai
manusia.
9. Mario Blaser. Antropologi adalah
suatu ilmu yang meneliti dan mempelajari mengenai kehidupan manusia dari segi
kebudayaan (culture). Ia juga menekankan bahwa asal manusia sendiri bukanlah
dari monyet yang mengalami evolusi hingga menjadi manusia, sehingga berbanding
terbalik dengan teori Darwin.
10. Melville J. Herskovits. Antropologi merupakan
sebuah studi keilmuan yang mempelajari tentang manusia dan kehidupannya.
11. Conrad Phillip Kottak. Antropologi merupakan
studi ilmu yang secara holistic mempelajari berbagai keragaman pada manusia,
meliputi aspek biologis, kebahasaan, sosial budaya, dan lingkungannya dalam
dimensi waktu lampau, saat ini, dan masa mendatang.
Ia membagi antropologi menjadi 4 subdisiplin meliputi antropologi
biologi, antropologi linguistik, antropologi sosial-budaya,
dan antropologi arkeologi.
Ilmu antropologi juga memiliki perspektif atau sudut pandang yang luas
dan tidak seperti cara pandang orang pada umumnya.
Conrad Phillip Kottak, antropologi adalah sebuah studi mengenai semua
lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kuno (primitif) hingga modern dan
masyarakat sederhana hingga masyarakat yang kompleks.
Dengan begitu, pengertian antropologi dapat disimpulkan sebagai suatu
studi ilmu lintas budaya atau komparatif. Dengan arti yang membandingkan antara
satu kebudayaan di suatu masyarakat dengan kebudayaan masyarakat yang lainnya.
12. Prof. Dr. Sarmini, M. Hum. Antropologi
lebih menekankan pada aspek antropologi budaya. Pengertian antropologi ini
menyatakan bahwa antropologi sebagai sebuah ilmu yang menggunakan aspek
kebudayaan. Yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di dalam
kehidupan manusia melalui dimensi kebudayaan atau manusia itu sendiri.
13. Clifford Geertz. Antropologi adalah
pabrik atau sumber pengertian mengenai kehidupan umat manusia untuk menafsirkan
pengalaman dan menuntun tindakan.
14. Edward B. Tylor. Antropologi adalah
studi ilmu yang mempelajari mengenai perkembangan kebudayaan manusia dari yang
sederhana hingga menjadi kompleks.
Menurut Edward B. Tylor, ada 3 tahap utama evolusi yang dilalui oleh
manusia yaitu tahap liar, biadab, dan peradaban.
15. Prof. Steve Benford. Antropologi budaya
adalah segala cara yang bentuknya tidak berada di bawah kendali keturunan. Dengan
begitu, ilmu ini memiliki fungsi untuk membantu penyesuaian pada individu dan
kelompok terhadap masyarakat ekologinya (hubungan timbal balik antara manusia
dengan kondisi alam sekitar).
16. Tapi Omas Ihromi. Antropologi adalah
sebuah cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang kehidupan manusia dengan
perannya sebagai makhluk sosial, baik dalam segi ekonomi maupun politik.
17. Anthony Reid. Antropologi merupakan
suatu rumpun ilmu yang menjadikan berbagai macam cara hidup manusia beserta
tindakannya sebagai objek penelitian dan bahan analisis.
18. Carol R. Ember dan Melvin Ember.
Antropologi sebagai suatu disiplin ilmu yang didasarkan pada rasa keingintahuan
yang tiada henti-hentinya (tidak terbatas) mengenai kehidupan manusia secara
luas.
Pengertian ilmu antropologi menurut Carol R. Ember dan Melvim Ember
adalah suatu ilmu yang berfokus pada kehidupan seluruh manusia yang ada di
dunia. Baik itu menemukan evolusinya dan perkembangan budaya dari masa lampau
hingga saat ini.
19. Grace De Laguna. Antropologi menurut
Grace de Laguna adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencoba untuk membahas
segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial dari
zaman dahulu hingga sekarang ini.
20. A. L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn.
Antropologi adalah suatu sistem pola yang implisit (tersirat) dan eksplisit
(tersurat/terlihat).
Dua hal tersebut membahas mengenai perilaku manusia yang diwariskan dan
dipelajari mengenai simbol-simbol yang menjadi prestasi khas manusia tersebut. Dalam
hal ini, antropologi sebagai suatu studi ilmu juga mempelajari bagaimana
manusia mencoba bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya.
21. E. K. M. Masinambow. Antropologi adalah
suatu disiplin ilmu yang mencoba untuk mengkaji kelompok manusia atau yang
biasa disebut dengan masyarakat.
22. Priscilla A. Hart. Antropologi adalah
bagian dari teologi Kristen. Ia berpendapat bahwa antropologi merupakan studi
ilmu yang mempelajari tentang asal-usul, sifat manusia, dan masa depannya.
Terutama perbedaannya dengan sifat Tuhan yaitu dengan mengubah antropologi
gereja dengan memasukkan citra positif dari dalam diri wanita ke dalam bidang
ilmu tersebut.
23. Abdul Somad. Antropologi merupakan
sebuah ilmu yang mempelajari dan memahami sifat-sifat yang dimiliki oleh semua
jenis manusia secara luas.
24. Adam Kuper dan Richard B. Lee.
Antropologi merupakan suatu disiplin ilmu yang dilahirkan dari “Rahim” revolusi
kaum borjuis bangsa Eropa dan tumbuh dewasa di bawah asuhan para kaum penjajah.
25. Charles Darwin. Darwin mengaitkan
ilmu antropologi ke dalam evolusi. Dalam hal ini, Darwin lebih menekankan pada
kajian ilmu antropologi fisik yang berkembang dengan pesat melalui
penelitian-penelitian tentang asal mula dan perkembangan manusia.
Ia berpendapat bahwa manusia berasal dari monyet yang seiring
perkembangan zaman mengalami evolusi.
Pengertian antropologi menurut Charles Darwin adalah suatu studi
keilmuan yang ingin membuktikan bahwa adanya perkembangan kebudayaan manusia
dari masa ke masa dengan jangka waktu yang lama (evolusi).
26. Alfred Redcliffe-Brown. Antropologi merupakan
studi ilmu yang memandang masyarakat beserta struktur sosial sebagai organisme
yang sama dengan anatomi tubuh yang saling berkaitan.
27. Claude Levi-Strauss. Antropologi adalah
suatu ilmu yang berkaitan dengan sistem pemikiran pada masyarakat yang ada pada
cerita rakyat.
Ilmu ini mencoba untuk menganalisis dengan perspektif atau sudut pandang
oposisi biner (berlawanan). Misalnya laki-laki dengan perempuan, atas-bawah,
kanan-kiri, depan-belakang dan lain sebagainya.
28. Dr. Alan Barnard. Antropologi lahir
beriringan dengan munculnya konsep kontrak sosial dan persepsi tentang hakikat
manusia. Selain itu juga tentang kehidupan bermasyarakat, dan kebudayaan yang
beraneka ragam.
29. Kamus Oxford. Antropologi menurut
Kamus Oxford merupakan studi ilmu mengenai masyarakat dan budaya manusia
beserta perkembangannya. Sehingga bisa diartikan bahwa antropologi merupakan
studi keilmuan yang mempelajari tentang karakteristik fisiologis dan biologis,
serta evolusi pada manusia.
30. Encyclopedia Britannica. Antropologi
yaitu studi ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang manusia dalam berbagai
aspek kehidupan. Mulai dari sejarah evolusi, biologi, ciri-ciri masyarakat,
hingga budaya yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
31. Frank Robert Vivelo. Dalam bukunya yang
berjudul “Cultural Anthropology Handbook: a Basic Introduction” pada
tahun 1978. Antropologi merupakan suatu studi ilmu tentang manusia yang mencoba
untuk menelaah dan mempelajari manusia secara budaya biologi.
32. Simon Coleman dan Dr. Helen Watson.
Antropologi adalah sebuah kajian mengenai manusia dan masyarakat. Baik yang
masih hidup maupun yang sudah meninggal dan manusia yang sedang berkembang
ataupun yang sudah punah.
33. Allan H. Smith dan John L. Fischer.
Antropologi adalah ilmu yang berusaha untuk melihat dan mengamati manusia dari
segala kompleksitasnya (seluruh aspek kehidupan manusia).
Aspek-aspek yang dipelajari dalam ilmu antropologi menurut Smith dan
Fischer meliputi asal mula, sifat, ciri-ciri, kebudayaan,
dan perkembangannya.
34. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi.
Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari semua hasil karya dan cipta
manusia.
35. Ralph Linton. Menurut Ralph Linton
dalam bukunya yang berjudul “The Study of Man” menyatakan pendapatnya bahwa: Antropologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang manusia. Sehingga
manusia menjadi titik sentral (utama) dari kajian studi ilmu ini.
36. Yuni Sare. Antropologi yaitu sebuah ilmu
yang mempelajari dan mengasah kepekaan hati, serta menantang pola pikir manusia
untuk lebih terbuka.
37. Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna.
Antropologi merupakan suatu bidang keilmuan yang mempelajari tentang berbagai
aspek kehidupan pada manusia.
38. Ralph L. Beals dan Harry A. Hoyen, MD.
Antropologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari manusia dan semua hal atau
perilaku yang dilakukannya.
39. Serena Nanda. Antropologi merupakan
studi keilmuan yang mempelajari tentang manusia sebagai organisme menyeluruh. Antropologi
mencoba untuk memahami dan mempelajari semua aspek kehidupan manusia.
Bagaimana cara manusia tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan di
sekitarnya melalui interaksi kultural dan biologis, baik dari masa lampau
hingga sekarang.
40. Ulf Hannerz. Antropologi merupakan
suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan keanekaragaman manusia.
41. Alfred L. Kroeber. Antropologi adalah
studi ilmu humaniora yang paling ilmiah dan humanis.Ilmu ini menggunakan metode
penyelidikan ilmiah dan prinsip analisis, serta penalaran ilmiah.
Studi ilmu ini juga mencakup dimensi ekspresif, artistik,
dan simbolik perilaku manusia. Sehingga semua antropolog berusaha untuk
memperoleh apresiasi dan pemahaman tentang manusia secara lebih luas.
42. E. Adamson Hoebel. Antropologi merupakan
sebuah studi ilmu pengetahuan kehidupan tentang manusia dan kerjanya.
43. Orang Awam di Indonesia. Antropologi
yang terlintas di benak masyarakat pada umumnya atau awam hanya berfokus pada
ilmu yang mempelajari mengenai fosil-fosil saja. Padahal definisi mengenai
fosil ini hanyalah salah satu cabang antropologi yaitu arkeologi.
B. SOSIOLOGI
Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata socius yang artinya teman
atau sesama dan logos berarti cerita. Jadi menurut arti katanya sosiologi
berarti cerita tentang teman atau kawan (masyarakat). Sebagai ilmu, sosiologi
merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah
dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Sosiologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat, muncul pada abad ke-19, yang dipopulerkan oleh seorang filosof
Prancis yang bernamaAuguste Comte (1798–1857). Di dalam bukunya Course De
Philosophie Positive, ia menjelaskan bahwa untuk mempelajari masyarakat harus
melalui urutan-urutan tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu
tahap ilmiah. Dengan demikian, Comte merintis upaya penelitian terhadap
masyarakat, yang selama berabad-abad sebelumnya dianggap mustahil. Atas jasanya
memperkenalkan istilah sosiologi maka Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Ia
mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari ilmu
filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19.
Gagasan Comte mendapat sambutan luas, terbukti dengan
munculnya sejumlah ilmuwan di bidang sosiologi. Mereka antara lain, Pitirim A.
Sorokin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max
Weber. Mereka semua berjasa dalam menyumbangkan beragam pendekatan untuk
mempelajari masyarakat yang sangat berguna bagi perkembangan sosiologi.
Definisi Sosiologi Menurut Beberapa Ahli
Berikut ini beberapa definisi tentang sosiologi:
1. Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antarmanusia dalam kelompok-kelompok.
2. Pitirim A. Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial
(misalnya gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral).
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala
nonsosial (gejala geografis, biologis)
3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff, sosiologi adalah penelitian
secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
4. J. A. A. Von Dorn dan C. J. Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatanyang bersifat stabil.
5. Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakantindakan
sosial.
6. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk
perubahan sosial.
7. Hassan Shadil, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama
dalam masyarakat, menyelidiki ikatanikatan antara manusia yang menguasai
kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara
terbentuknya hidup bersama serta perubahannya, perserikatan, kepercayaan, dan
keyakinan.
8. Paul B. Horton, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada
kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
9. Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Dari beberapa uraian para ahli tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata
hubungan dalam masyarakat, serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional empiris, bersifat umum dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang
lain yang ingin mengetahuinya.
Ciri-Ciri Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu
pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto,
sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
a. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi
dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
b. Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun
abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut
merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan
menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
c. Komulatif, yaitu disusun atas dasar
teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat
teori-teori yang lama.
d. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut:
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu
pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu
normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang
seharusnya terjadi.
3. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam
perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan
konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam
masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta
mencari prinsipprinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat,
hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini
menyangkut metode yang digunakan.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai
gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
C. HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
Perbedaan Sosiologi dan Antropologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat
selalu berkebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan
sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi
kajian pokok antropologi. Jika diibaratkan sosiologi merupakan tanah untuk tumbuhnya
kebudayaan. Kebudayaan selalu bercorak sesuai dengan masyarakat. Masyarakat
berhubungan dengan susunan serta proses hubungan antara manusia dan golongan.
Adapun kebudayaan berhubungan dengan isi/corak dari hubungan antara manusia dan
golongan. Oleh karena itu baik masyarakat atau kebudayaan sangat penting bagi
sosiologi dan antropologi. Hanya saja, penekanan keduanya berbeda
Konsep-Konsep dalam Sosiologi dan Antropologi
1. Kebudayaan: Keseluruhan hasil belajar berupa perilaku yang dapat diwariskan
secara sosial, yang meliputi gagasan-gagasan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan,
dan benda-benda kebudayaan milik kelompok atau masyarakat
8. Nilai sosial: Gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa yang dianggap
baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak, sekaligus tentang yang tidak
baik, tidak penting, tak diinginkan, dan tidak layak dalam sebuah kebudayaan
9. Norma Sosial: Ukuran ideal perilaku manusia yang memberikan batas-batas
bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuan hidupnya.
10. Interaksi sosial: Proses hubungan antara dua pihak yang ditandai oleh
adanya aksi (tindakan) yang dijawab dengan reaksi (tindakan balasan)
11. Sosialisasi: Proses dengan mana seseorang memperoleh pengetahuan,
ketrampilanketrampilan, dan sikap yang diperlukannya agar dapat berfungsi
sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam satu kedudukan
atau peranan tertentu di masyarakatnya.
12. Perilaku menyimpang: Perilaku seseorang/sekelompok orang yang dianggap
melanggar standar perilaku atau norma-norma yang berlaku dalam sebuah
kelompok/masyarakat atau dianggap tidak menyesuaikan diri dengan kehendak umum
masyarakat atau kelompok
13. Struktur sosial: Pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah
orang yang memberikan kerangka bagi organisasi manusia, baik dalam kelompok
kecil maupun keseluruhan masyarakat
14. Konflik sosial: Proses sosial ketika orang perorangan atau kelompok
manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan
15. Mobilitas sosial: Gerakan berpindah orang-perorang dan kelompok-kelompok
melalui ruang sosial dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
16. Kelompok sosial: Dua atau lebih orang yang memelihara pola-pola hubungan
yang stabil/ tetap selama rentang waktu tertentu
17. Perubahan sosial: Perubahan signifikan yang terjadi sepanjang waktu
dalam hal bentukbentuk perilaku dan budaya, termasuk nilai-nilai dan
norma-norma
18. Lembaga sosial: Suatu sistem tata kelakuan dan hubunga yang berpusat
pada aktivitasaktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat
19. Penelitian sosial: Upaya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang
berkenaan dengan fenomena sosial atau kemasyarakatan berdasarkan cara kerja
logika-empiris
Keterkaitan Sosiologi dengan Antropologi
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca:
anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos
yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Secara Etimologi, Antropologi adalah salah satu
cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu.. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam
konteks sosialnya, meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek yang bermakna
dalam kehidupan manusia yang juga mencirikan kemajuannya yaitu kebudayaan.
Kebudayaan, akar katanya dari kata buddayah, bentuk jamak dan buddhi yang
berarti budi atau akal (Koentjaraningrat: 1990:9) Soejono Soekanto: 1990:188). Kata
buddhayah dan atau buddhi itu berasal dan Bahasa Sanskerta. Dengan demikian, kebudayaan
itu dapat diartikan sebagai “hal-hal yang berhubungan dengan budi dan atau
akal”. Kebudayaan tidak hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu,
hukum, pemerintahan, moral, dan keyakinan kepercayaan saja, melainkan meliputi
juga peralatan material atau artefak yang merupakan penjelmaan kemampuan budaya
yang menghasilkan pemikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata,
mesin, media komunikasi,perlengkapan seni, dan sebagainya. Konsep-konsep dasar
Antropologi adalah:
1. Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang disepakati bersama, untuk
kepentingan bersama, dan dilaksanakan dengan memperhatikan norma yang berlaku.
2. Tradisi, kebiasaan turun-temurun, sukar untuk terlepas dari masyarakat.
Namun karena pengaruh komunikasi dan informasi yang terus-menerus melanda
kehidupan masyarakat, tradisi tadi mengalami pergeseran. Paling tidak fungsinya
berubah bila dibandingkan dengan maksud semula.
3. Pengetahuan, hal yang diperoleh oleh manusia dalam kehidupannya melalui
panca indra manusia.
4. Ilmu, suatu tindakan sadar manusia dengan tujuan untuk meraih pemahaman
dari apa yang diteliti dan dilakukannya. Tidak semua pengetahuan itu ilmu.
5. Teknologi, teknologi merupakan ciptaan manusia yang bertujuan untuk
memajukan peradaban manusia, teknologi mempengaruhi bagaimana peradaban manusia
berubah dari waktu ke waktu.
6. Norma, nilai-nilai yang mengatur, membatasi dan menjaga keserasian hidup
bermasyarakat.
7. Seni ialah hasil cipta rasa manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan
sulit untuk ditiru oleh orang lain.
8. Bahasa, merupakan suatu alat dalam masyarakat yang berguna dan mampu menyampaikan
pesan antar orang satu dengan lainnya.
9. Lambang, suatu bentuk tertentu yang mampu menyatakan hal tertentu dan memiliki maksud tertentu dari hal yang diwakilinya.
Hubungan Konsep Dasar Ilmu Sosial dengan Antropolgi dan Sosiologi
Konsep hubungan antara Geografi, Sosiologi, dan
Sejarah adalah sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang perbuatan
manusia sedangkan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
berinteraksi dengan sesama manusia oleh karena itu ada kaitannnya antarkeduanya
agar kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik. Antropologi adalah ilmu yang
terfokus pada sejarah perkembangan, khususnya perkembangan budaya dan masyarakat
yang berada di dalamnya. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Terdapat 3 wujud kebudayaan,
yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan, dan sebagainya
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusiaSedangkan
antropologi bermula dari sejarah perkembangan budaya maupun masyarakatnya.
Antropologi melihat masyarakat pedesaan. Sebaliknya,
sosiologi melihat masyarakat perkotaan sebagai objek ilmunya. Antropologi dan
sosiologi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai pengertian tentang
asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Sosiologi
menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya.
Dengan demikian sosiologi dan antropologi dapat dihubungkan dengan sejarah, sepanjang
kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok,
atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai
contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar
belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara
sampai perjalanan negara di masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan
manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi
pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok
itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, masalah,
dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi
hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. sedangkan
dengan geografi kaitannya yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala
alam yang ada di sekitar manusia oleh karena itu dengan adanya ilmu geografi
membantu manusia untuk mengetahui tentang letak geografis bumi,keadaan alam
sekitar. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan
dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa dari berbagai periode.