SELAMAT DATANG

"Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda"

24 Januari 2023

Cara Membaca Tensimeter Digital dan Mengetahui Tekanan Darah

Secara umum, cara kerja tensimeter digital sama saja dengan tensimeter umum lainnya. Perbedaannya pada proses pengoprasiannya yang dilakukan secara otomatis dan kemudian seluruh hasil dari pengukuran ditampilkan pada layar LCD.



Pada tensimeter digital, terdapat dua angka yang tertera pada layar LCD saat melakukan pengukuran tekanan darah, yaitu: angka sistolik dan angka diastolik.

Angka di bagian atas menunjukkan tekanan sistolik, yaitu hasil dari kegiatan jantung saat mendorong dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Sedangkan angka di bawah menunjukkan tekanan diastolik, menandakan tekanan saat jantung beristirahat di mana jantung akan menerima seluruh darah dari paru-paru yang berisi oksigen.

Sebagai contoh, jika hasil pengukuran tekanan darah sebesar 120/80, berarti angka sistolik adalah 120 dan angka diastolik adalah 80. Angka ini dapat dijelaskan bahwa, tekanan jantung saat mendorong dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh sebesar 120 mmHg, dan tekanan saat jantung beristirahat di mana jantung akan menerima seluruh darah dari paru-paru yang berisi oksigen sebesar 80 mmHg.

Tekanan darah seseorang digolongkan dalam beberapa kondisi, yaitu:

1. Hipotensi

2. Normal

3. Prehipertensi

4. Hipertensi

5. Krisis Hipertensi


Berikut, cara membaca tensimeter digital:


1. Hipotensi

Tekanan darah Hipotensi atau Rendah, ditunjukkan pada angka sistolik/diastolik yang rendah di bawah batas normal, yaitu di bawah 90/60 mmHg.

Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah atau Hipotensi, bisa berbahaya pada dirinya karena tekanan yang terlalu rendah berarti pasokan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh menjadi terbatas.

Secara umum, seseorang mengalami hipotensi karena kondisi tertentu, seperti: adanya masalah pada jantung, dehidrasi, kehamilan, kehilangan darah, infeksi yang parah, anafilaksis, kekurangan gizi, masalah endokrin, atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Hipotensi biasanya disertai dengan sakit kepala ringan atau pusing.


2. Normal

Tekanan darah Normal, ditunjukkan pada angka sistolik di kisaran 90-119 mmHg dan angka diastolik di kisaran 60-79 mmHg.

Seseorang disebut memiliki tekanan darah normal bila angka sistolik dan diastolik pada alat ukur tensinya menunjukkan dua kisaran tersebut, yaitu di bawah 120/80 mmHg atau di atas 90/60 mmHg.


3. Prehipertensi

Tekanan darah Prehipertensi, ditunjukkan pada angka sistolik di kisaran 120-139 mmHg dan angka diastolik di kisaran 80-89 mmHg.

Prehipertensi memang belum menunjukkan bahwa seseorang mengalami hipertensi. Namun, kelompok orang ini berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi pada masa mendatang.

Orang yang berisiko terhadap tekanan darah tinggi pun berisiko pada penyakit lainnya bila tidak segera ditangani, seperti penyakit jantung.


4. Hipertensi

Tekanan darah Hipertensi, ditunjukkan pada angka sistolik/diastolik yaitu 140/90 mmHg atau lebih.

Bila salah satu nilai sistolik saja atau diastolik saja yang melebihi, berarti seseorang memiliki tekanan darah tinggi atau disebut hipertensi.

Seseorang yang mengalami hipertensi dan dibiarkan atau tidak segera ditangani dapat berujung pada komplikasi hipertensi berupa timbulnya penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, bahkan gagal jantung.


5. Krisis Hipertensi

Tekanan darah Krisis Hipertensi, ditunjukkan pada angka sistolik/diastolik yaitu 180/120 mmHg atau lebih.

Seseorang dengan tekanan darah yang setinggi itu menunjukkan seseorang mengalami masalah kesehatan yang serius.

Umumnya, seseorang yang mengalami tekanan darah Krisis Hipertensi disertai gejala seperti: sakit dada, sesak napas, dan atau gejala stroke, yaitu kelumpuhan atau hilangnya kontrol otot di wajah, adanya darah di urine, atau pusing.

Bila seseorang mengalami tekanan darah Krisis Hipertensi, maka harus segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat, walaupun tidak merasakan gejala yang menyertainya.


Demikian cara membaca tensimeter digital untuk mengetahui kondisi tekanan darah seseorang.

Jika seseorang mengalami masalah tekanan darah yang serius, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab yang pasti, dan mendapat penanganan oleh dokter.

Untuk mencegah terjadinya masalah serius pada tekanan darah, maka kita perlu berolahraga secara rutin dan teratur, mengonsumsi makanan sehat, menjauhi segala pantangan makanan pemicu hipertensi, menjauhi rokok dan alkohol, menjaga berat badan, dan mencegah stres.