SELAMAT DATANG

"Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda"

30 April 2020

Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku Utara

Pengertian Upah Minimum Provinsi:

Berlandaskan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 mengenai Upah Minimum, dijelaskan bahwa:
  1. Upah Minimum ialah upah bulanan terendah yang terdiri atas gaji/upah pokok termasuk tunjangan tetap yang disahkan dari keputusan gubernur untuk jaring pengaman.
  2. Upah Minimum Provinsi yang berikutnya atau disingkat UMP ialah Upah Minimum yang diberlakukan untuk seluruh kabupaten/kota pada satu provinsi.
  3. Upah Minimum Kabupaten/Kota yang berikutnya disingkat UMK adalah Upah Minimum yang diberlakukan pada area kabupaten/kota.

Proses Penetapan Upah Minimum:

Proses penetapan upah minimum dilakukan berdasarkan hasil survei. Sesuai hasil survei yang dilaksanakan pada beberapa lokasi yang dikira – kira mendukung dari keseluruhan tempat, diperolehlah jumlah Kebutuhan Hidup Layak atau KHL yang sesudah itu akan di serahkan kepada pemerintah daerah kembali untuk disahkan.

KHL digunakan untuk dasar pengesahan gaji minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja yang belum menikah (lajang). Untuk Anda Paham, penetapan nilai KHL disusun dengan metode sebagai berikut:
  1. Menentukan tahun pencapaian Upah Minimum sama seperti KHL.
  2. Menganalisa nilai KHL sampai akhir tahun pencapaian.
  3. Memperkirakan jumlah nilai Upah Minimum setiap tahun.
  4. Menentukan persentase pencapaian KHL dengan membandingkan prediksi jumlah Upah Minimum dengan prediksi KHL setiap tahun.

Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku Utara:

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku Utara, nomor: 494/KPTS/MU/2019 tanggal 1 November 2019, Pemerintah Provinsi Maluku Utara tetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2020 sebesar Rp 2,721,530 atau naik sebesar 8,51 persen dibanding UMP Maluku Utara 2019.

11 April 2020

Sejarah Perkembangan Virus Corona

Sejarah Perkembangan Virus Corona atau Corona Virus (CoV)





Nama "coronavirus" berasal dari bahasa Latin corona, yang berarti "mahkota", atau "karangan bunga" "garland, wreath" yang berasal dari bahasa Yunani κορώνη korṓnē. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) oleh mikroskop elektron, yang memiliki pinggiran proyeksi permukaan yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona surya . Morfologi ini diciptakan oleh peplomer lonjakan virus, yang merupakan protein pada permukaan virus.

Virus corona pertama kali ditemukan pada tahun 1937 yang merupakan virus corona pada hewan, ketika infeksi saluran pernapasan akut pada ayam peliharaan terbukti disebabkan oleh virus bronkitis infeksius (IBV). Pada 1940-an, dua coronavirus hewan lagi, virus hepatitis tikus (MHV) dan virus gastroenteritis menular (TGEV), diisolasi.

Virus corona pada manusia ditemukan pada tahun 1965 oleh dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe, mereka menemukan bukti virus corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ trakea embrionik yang diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut, yang kemudian dinamai human coronavirus (HCoV 229E) dan human coronavirus (HCoV OC43). Selanjutnya coronavirus manusia lainnya telah diidentifikasi, termasuk (SARS-CoV-2) di Guangdong-Cina tahun 2002 dan diidentifikasi pada tahun 2003, (HCoV-4 NL63) di Nederland pada tahun 2004, (HKU1) di Hong Kong pada tahun 2005, (HCoV-NH) di New Heaven Amerika Serikat pada tahun 2005, (MERS-CoV-12) di Jeddah Arab Saudi pada tahun 2012, (nCoViD-19) ditemukan di Wuhan-Cina tahun 2019.

Virus Corona atau Corona Virus (CoV) adalah sekelompok virus yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Pada manusia, virus corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang dapat berkisar dari infeksi ringan hingga infeksi berat (mematikan). Virus Corona menyebabkan penyakit ringan seperti beberapa kasus Flu-CoV (Flu biasa, memiliki kemungkinan penyebab lain, terutama rhinovirus ), hingga penyakit mematikan seperti SARS-CoV-2 , MERS-CoV-15 , dan CoViD-19 . Gejala pada spesies lain bervariasi: pada ayam, menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas , sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare .

Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari unta ke manusia.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat menginfeksi tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, burung, dan ayam. Terkadang, hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.

Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia, termasuk pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Novel Corona Virus Desiase (nCoViD-19).

Gejala Umum dari infeksi Virus Corona adalah:
  • Demam,
  • Batuk, dan
  • Sesak Napas.,
bahkan terdapat gejala lain seperti diare, pilek, hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, kelelahan, pegal, tidak nafsu makan.


Beberapa Jenis Virus Corona Yang Sangat Mematikan

SARS

SARS coronavirus (SARS-CoV) adalah virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003. SARS-CoV dianggap sebagai virus yang dibawa dari hewan yang diduga kelelawar dan menyebar ke hewan lain (luwak) serta manusia. Infeksi pertama pada manusia terjadi di provinsi Guangdong, Cina Selatan pada tahun 2002.

Dalam beberapa bulan, SARS menyebar ke lebih dari dua lusin negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia. Saat epidemi tersebut, virus telah menyebar ke lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia dan membunuh hampir 800 orang.

Pada saat itu, pemerintah Cina dikritik karena merespons secara perlahan terhadap wabah tersebut dan menyembunyikan keseriusan penyakit tersebut.

Dikutip dari Healthline, salah satu perubahan terbesar sejak SARS adalah kemajuan dalam teknologi yang dibutuhkan untuk memahami virus dan mengembangkan tes atau perawatan diagnostik.

Pada bulan Januari, para ilmuwan Cina telah mengurutkan virus, yang pertama kali muncul pada bulan Desember. Mereka juga membuat informasi itu tersedia bagi para ilmuwan di seluruh dunia. Dengan SARS, para ilmuwan butuh sekitar 5 bulan untuk mengidentifikasi virus setelah mulai menyebar.

Komplikasi lebih mungkin terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, dan setengah dari semua orang yang berusia di atas 65 tahun yang menjadi sakit tidak bertahan hidup.Pihak berwenang akhirnya mengendalikan SARS pada Juli 2003.

MERS

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona (Middle East respiratory syndrome syndrome, atau MERS-CoV) yang pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012.

Beberapa kasus infeksi MERS-CoV yang dikonfirmasi di laboratorium dilaporkan tidak menunjukkan gejala, artinya mereka tidak memiliki gejala klinis, namun mereka positif terinfeksi MERS-CoV setelah menjalani tes laboratorium.

Gejala MERS yang khas termasuk demam, batuk dan sesak napas. Pneumonia umum terjadi, tetapi tidak selalu ada. Gejala gastrointestinal, termasuk diare, juga telah dilaporkan.

Meskipun sebagian besar kasus manusia dari infeksi MERS-CoV telah dikaitkan dengan infeksi manusia ke manusia menurut kesehatan, bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa unta dromedaris adalah inang utama untuk MERS-CoV dan sumber hewan dari infeksi MERS pada manusia.

Namun, peran pasti unta dromedaris dalam penularan virus dan rute penularan yang pasti belum diketahui. Asal-usul virus tidak sepenuhnya dipahami tetapi, menurut analisis dari genom virus yang berbeda, diyakini bahwa itu mungkin berasal dari kelelawar dan ditransmisikan ke unta di masa lalu.

COVID-19

Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Wuhan.

Dilansir dari The New York Times, pasar kemudian ditutup dan didesinfeksi, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyelidiki hewan mana yang mungkin merupakan asal mula yang tepat. Kelelawar dianggap sebagai sumber yang memungkinkan, karena mereka telah berevolusi untuk hidup berdampingan dengan banyak virus, dan mereka ditemukan sebagai titik awal untuk SARS.

Ada juga kemungkinan bahwa kelelawar menularkan virus ke hewan peralihan, seperti trenggiling,yang dikonsumsi sebagai makanan lezardi beberapa bagian Cina, dan mungkin kemudian menularkan virus ke manusia.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini memiliki urutan sekuens genetik yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal itu menjadi dugaan sementara dari mana virus corona muncul.

Gejala infkesi virus Corona bisa muncul dalam waktu 2–14 hari setelah terpapar virus Corona, tetapi kebanyakan penderita COVID-19 merasakan gejala setelah 11–12 hari.


Gejala yang terjadi di minggu pertama biasanya ringan. Berikut ini adalah gejala COVID-19 yang biasanya muncul di minggu pertama:
  • Demam ≥380 C
  • Kelelahan atau lemas
  • Batuk tidak berdahak
  • Pegal-pegal
  • Tidak nafsu makan
Sesak napas bisa saja muncul di akhir minggu pertama, tetapi umumnya sesak napas mulai dirasakan mengganggu di minggu kedua.

Karena sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan, gejala awal COVID-19 juga bisa mirip dengan flu biasa, yaitu pilek, hidung tersumbat, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.

Beberapa gejala awal lainnya yang mungkin dirasakan oleh penderita COVID-19 meliputi rasa tidak nyaman di perut, mual, dan diare, namun gejala ini tidak khas dan jarang terjadi.


Evolusi Virus Corona:

Leluhur bersama atau the most recent common ancestor (MRCA) dari semua coronavirus diperkirakan telah ada pada 8000 SM, meskipun beberapa model menempatkan leluhur bersama sejauh 55 juta tahun atau lebih, menyiratkan koevolusi jangka panjang dengan spesies kelelawar dan burung. Leluhur bersama pada baris alphacoronavirus telah ditempatkan pada sekitar 2400 SM, garis betacoronavirus pada 3300 SM, garis gammacoronavirus pada 2800 SM, dan garis deltacoronavirus sekitar 3000 SM. Kelelawar dan burung, sebagai vertebrata terbang berdarah panas, adalah inang yang ideal untuk kumpulan gen koronavirus (kelelawar reservoir untuk alphacoronavirus dan betacoronavirus dan burung reservoir alami untuk gammacoronavirus dan deltacoronavirus). Sejumlah besar kelelawar dan spesies unggas inang, dan jangkauan globalnya, telah memungkinkan evolusi dan penyebaran virus corona secara luas.

Banyak coronavirus manusia berasal dari kelelawar. MERS-CoV, meskipun terkait dengan beberapa spesies kelelawar koronavirus, tampaknya telah menyimpang dari beberapa abad yang lalu. Koronavirus manusia NL63 dan koronavirus kelelawar berbagi leluhur bersama 563–822 tahun yang lalu. Koronavirus kelelawar yang paling terkait erat dan SARS-CoV menyimpang pada tahun 1986. Jalur evolusi virus SARS dan hubungan yang tajam dengan kelelawar telah diusulkan. Para peneliti berpendapat bahwa coronavirus telah bersama-sama hidup dengan kelelawar untuk waktu yang lama dan nenek moyang SARS-CoV pertama kali menginfeksi spesies genus Hipposideridae, kemudian menyebar ke spesies Rhinolophidae dan kemudian ke musang, dan akhirnya ke manusia.

Bovine coronavirus dianggap berasal dari hewan pengerat, tidak seperti kebanyakan betacoronavirus lain yang berasal dari kelelawar. Pada 1790-an, equine coronavirus menyimpang dari bovine coronavirus setelah lompatan lintas spesies . Kemudian pada tahun 1890-an, human coronavirus OC43 berevolusi dari bovine coronavirus setelah peristiwa spillover lintas spesies lainnya. Diperkirakan pandemi flu tahun 1890 mungkin disebabkan oleh peristiwa limpahan ini, dan bukan oleh virus influenza , karena waktu, gejala neurologis, dan agen penyebab pandemi yang tidak diketahui. Pada 1950-an, human coronavirus OC43 mulai terpecah menjadi genotipe yang ada sekarang.