SELAMAT DATANG

"Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda"

01 April 2011

Kejujuran atau Kebohongan

Cara Mengetahui Kejujuran Seseorang


Berbagai cara orang dapat berinteraksi. Secara umum orang saling berinteraksi melalui 2 cara, yaitu melalui kata-kata dan melalui bahasa tubuh. Kadang-kadang satu dari dua cara ini mendominasi yang lain, tetapi biasanya mereka bertindak bersama-bersama. Secara singkat cara kerjanya adalah sebagai berikut : setelah otak menganalisa kata-kata dan bahasa tubuh lawan bicara kita, otak akan mengirimkan suatu pesan kepada kita, yang akan membuat kita bereaksi positif atau negatif seperti kecurigaan, keyakinan atau keraguan.

Ketika 2 cara ini, kata-kata dan bahasa tubuh memperlihatkan suatu sinkronisasi, artinya kita dan lawan bicara kita berhasil mendapatkan suatu komunikasi yang efektif dan informasi yang disampaikan adalah sebuah kejujuran. Tetapi bagaimana jika ada kontradiksi antara kata-kata yang diucapkan dengan cara kita mengucapkannya? Saya pernah membaca bahwa ada lebih dari 1 juta bahasa tubuh. Jadi kita disini berbicara tentang tanda-tanda/sinyal-sinyal yang luar biasa banyaknya. Tetapi sekali lagi seperti yang telah saya katakan diatas, semakin sering kita menganalisa bahasa tubuh ini, semakin pandai juga kita mengartikan apakah lawan bicara kita sedang bicara kebohongan atau kejujuran. Kadang-kadang kita harus mengkombinasikan 2 sampai 3 bahasa tubuh untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang akurat.

Sebelum kita berbicara lebih lanjut bagaimana mengetahui seseorang berbohong atau tidak, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu 4 tipe pembohong :

1. Pembohong Sesekali. Kita semua pasti pernah melakukan kebohongan selama hidup. Pembohong sesekali tidak biasa berbohong, hanya karena beberapa alasan mereka melakukannya, mungkin karena ingin melindungi dirinya, temannya, orang yang ia cintai atau seseorang yang lain. Perlu diketahui bahwa di balik setiap kebohongan selalu ada ketakutan. Ketakutan untuk menghadapi suatu kenyataan. Pembohong sesekali memikirkan betul-betul apa yang akan diucapkannya sehingga tampak masuk akal. Tetapi karena mereka tidak biasa berbohong, bahasa tubuhnya tetap memperlihatkan banyak tanda/sinyal yang menunjukkan bahwa mereka sedang berbohong. Sehingga tidak terlalu sulit mengidentifikasi tipe pembohong seperti ini.

2. Pembohong Berkali-kali. Pembohong berkali-kali adalah orang-orang yang berbohong ‘dengan teratur’. Tidak seperti pembohong sesekali, pembohong berkali-kali tidak mempunyai waktu untuk berpikir tentang kebohongan karena mereka berbohong sepanjang hidupnya. Tetapi mereka sebetulnya menyadari bahwa mereka berbohong. Orang-orang ini sering terjebak dengan tindakan yang mereka lakukan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.

3. Pembohong Alami. Pembohong alami adalah orang-orang yang berbohong secara terus menerus dan seringkali mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berbohong. Bahasa tubuh mereka pun terlihat sangat alami, karena terbiasa berbohong. Namun ketika mereka ditekan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan, bahasa tubuhnya memperlihatkan adanya kontradiksi yang mengidentifikasikan bahwa mereka sedang menyembunyikan sesuatu. Tipe pembohong alami agak mirip dengan pembohong berkali-kali. Mungkin anda pernah mendengar istilah ’sok tahu’, ya ini adalah salah satu contoh tipe pembohong alami.

4. Pembohong Profesional. Jenis pembohong ini berbohong untuk suatu tujuan tertentu atau sengaja ingin mengelabui kita. Mereka mempelajari segala kemungkinan dan mengetahui persis apa yang ingin mereka ucapkan. Mereka membuat skenario, memperhitungkan resiko kegagalan dan membuat rencana-rencana cadangan. Meskipun mereka terlatih untuk menggunakan bahasa tubuhnya, tetapi selalu ada ada hal kecil yang terlewatkan oleh mereka. Kita dapat mengetahui hal-hal kecil tersebut dengan sering mengamati tentu saja. Salah satu contoh tipe pembohong seperti ini adalah salesman, mohon maaf sebelumnya yang saya maksudkan disini adalah salesman yang terlalu berlebihan mempromosikan suatu produk padahal produknya sendiri mempunyai kualitas yang sangat rendah. Contoh yang lain adalah para politikus yang korup, mereka sengaja mengelabui publik untuk kepentingan pribadi.

Orang jujur biasanya berkata selalu dalam posisi sesuai dengan kenyataan. Jarang bahkan tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang tidak penting bahkan berbau munafik.

Untuk mengetahui orang lain jujur atau tidak terhadap anda, ada beberapa cara atau tips untuk menguji kejujurannya.

Sekarang ini sudah bisa dibilang sangat jarang orang yang bisa bertindak jujur dalam aktifitasnya sehari-hari. Kalau kita menyaksikan di televisi ada acara reality show, semisal “Jujur apa Ngaa”, “Tolong” dan masih banyak lagi, terlihat bahwa di acara tersebut 90% orang sudah banyak yang mengesampingkan kejujuran serta hati nurani. Mengapa sedemikian parah keadaan masyarakat di sekitar kita? Acara reality show tersebut hanyalah salah satu setitik gambaran yang tercurah lewat sebuat acara. Apakah itu bisa dijadikan sebagai penggambaran keadaaan masyarakat di Indonesia?

Berikut ini ada beberapa tips berupa ciri-ciri orang yang jujur dan mengetahui kejujuran seseorang. hanya dari sedikit pengalaman ‘melihat’…

Tidak mutlak 100% benar, tetapi bisa menjadi sedikit tolok ukur dalam kita bersahabat dengan teman.

1. Pada saat Kamu tanya tentang sesuatu hal kepada seseorang / teman, jika berbohong biasanya dalam merespon jawaban ada sedikit jeda / dia menjawab agak lama dan terkadang nada jawabannya tidak lancar. terputus-putus, gagu dan sejenisnya.

2. Orang yang berbohong saat berbicara pandangan matanya tidak bisa terfokus, apalagi saat kita tatap, biasanya mereka tidak berani membalas tatapan kita secara langsung dan tajam. Mata merupakan jendela hati, jadi saat berbohong, hati nurani tahu kalau yang sedang dilakukan bertentangan, mengakibatkan mata dan juga sikap tubuh tampak lain/mencurigakan oleh orang lain.

3. Pada saat berbicara, orang yang berbohong dengan tanpa sadar tangannya terkadang menyapu/menyentuh hidung (bukan karena gatal). Secara logika otak menentang perbuatan bohong tersebut dan secara reflek berusaha menutupi kebohongannya yaitu gerakan tangan ingin menutup mulut, tetapi pikiran sadarnya jelas berusaha tampil sebaik mungkin sehingga gerakan tangan tadi berubah menjadi seolah-olah sedang menyetuh/menggaruk hidung dan sejenisnya. (terkecuali kalau itu sudah jadi saradan -kebiasaan-red).

4. Kadang-kadang dia yang berbohong biasanya akan kesulitan untuk mengatakan hal-hal berikutnya jika kamu mencerca dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan apa yang sedang dia katakan, karena dia jelas akan tidak menyangka dengan pertanyaan-pertanyaan mendadak sementara dia sendiri hanya mengarang cerita yang dia katakan. Caba saja. Ahkhirnya dia akan berusaha mengalihkan perhatian ke pembicaraan lain atau ingin menyudahi pembicaraan.

5. Ada yang terbiasa berbohong sehingga dalam berbicarapun terlihat meyakinkan. Banyak yang bisa tertipu dengan karakter orang yang sudah terbiasa berbohong, bahkan dalam kasus tertentu, dengan berbohong inilah sebagai alat untuk mencara “nafkah”. Penipuan dan sejenisnya. Biasanya berkarakter cepat berbicara, bicaranya terlihat sudah tertata rapi, bahkan dia/mereka juga sudah memprediksi pertanyaan atau jawaban apa yang akan kita berikan padanya. Matanya… Ooo, matanyapun dibuat sudah sedemikian meyakinkan kepada kita. Untuk hal yang satu ini, Anda patut hati-hati, bertanyalah pada hati nurani, apakah “saat ini” (Saat sedang berhadapan dengan pembohong) merasakan “kenyamanan” atau tidak. Gunakan rasio “benar-salah” + Intuisi. Jika mereka memaksakan suatu hal saat itu juga dengan kebohongannya, jangan disanggupi atau minta waktu untuk berfikir, minta bantuan orang lain. Jika dia/mereka baik/jujur maka segala yang Anda putuskan tidak akan menjadikan kemarahan bagi mereka.

6. Orang yang saat berbicara untuk mengungkapkan atau menceritakan sesuatu hal sambil tangannya bergerak kesana kemari seirama dengan apa yang sedang dia katakan, biasanya berwatak dasar jujur.

7. Gunakan pertanyaan yang bersifat menjelaskan. Salah satu trik untuk bertanya atau menginterogasi seseorang adalah, gunakan pertanyaan yang jawabannya bersifat menjelaskan dan bukannya hanya bersifat “ya” dan “tidak”, selanjutnya perhatikan bagaimana dia menjawab dari cara bicara, gerak gerik saat menjawab (bahasa tubuh) serta tatapan mata saat menjelaskan. Ini adalah bagian2 kritis ketika kita ingin tahu kejujuran serta kebenaran dari jawabannya. Contoh pertanyaan misalnya, Tadi kamu main dimana, ngapain saja dan dengan siapa ?!!”, maka dia mau tidak mau harus menjelaskan pertanyaan tsb, berbeda dengan pertanyaan, “Kamu tadi main sama si Budi ya ?”, sudah tentu dia hanya mempunyai “beban” menjawab “ya” atau “tidak”.

8. Nafas yang tiba-tiba. Dalam setiap kebohongan, detak jantung akan meningkat dan nafas akan menjadi dangkal/cepat. Biasanya pembohong akan mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan perasaannya. Cara ini juga yang diterapkan oleh mesin pendeteksi kebohongan, yaitu dengan mengukur detak jantung orang yang sedang diinterogasi/diwawancara.

9. Kegelisahan di bagian-bagian tubuh. Hal ini dapat terlihat dengan berbagai cara, tergantung dari orangnya. Gerakan yang gugup akan menarik perhatian kita terutama dapat kita rasakan ketika kita berbicara dengan seseorang yang kita kenal dan orang tersebut melakukan gerakan yang tidak seperti biasanya. Berikut adalah contoh kegelisahan di bagian-bagian tubuh :

  • Gerakan tubuh yang maju-mundur, apakah dalam posisi duduk maupun berdiri.
  • Posisi yang tiba-tiba berubah. Sebagai contoh, lawan bicara kita sedang menyilangkan salah satu kakinya diatas kaki yang lain, dan ketika mulai menjawab pertanyaan kita, dia merubah posisi kakinya. Orang yang berbohong, sekalipun dia seorang profesional, akan merasakan ketidaknyamanan ketika dia berbohong. Tubuh akan selalu menyesuaikan perasaan kita tanpa kita sadari, jadi posisi yang tiba-tiba berubah ini adalah sinyal yang baik yang menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong.
  • Gerakan-gerakan yang tidak disadari dari tangan dan kaki. Sebagai contoh: menggoyangkan kaki, menggoyangkan tangan diatas meja, kedua tangan direkatkan kuat-kuat, kedua paha saling menekan bersama-sama. Jika lawan bicara kita sedang dalam posisi duduk dan kemudian ia merubah arah telapak kaki ke arah yang lain, itu juga merupakan tanda bahwa orang tersebut sedang berbohong.
  • Senyuman yang palsu. Senyuman identik dengan keakraban dan kepercayaan, dan para pembohong seringkali menyalahgunakannya. Jadi bagaimana membedakan senyuman pembohong? Para pembohong biasanya akan tersenyum cukup sering dan tiba-tiba, yang sebetulnya tidak pada tempatnya dia harus tersenyum.
  • Terlalu banyak aksi-aksi ’sok akrab’, seperti : menepuk punggung anda, menyentuh anda ataupun mendekatkan posisinya pada anda. Lawan bicara anda akan merasa kikuk ketika berbohong sehingga mereka akan menyembunyikan kekikukannya dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut. Akan sangat sulit memutuskan bahwa seseorang sedang berbohong jika dia melakukan tindakan-tindakan yang bersahabat seperti itu. Ini adalah respon manusia yang alamiah. Tetapi tetap perlu diingat, bahwa jika anda merasa bahwa keakraban dari lawan bicara anda sudah berlebihan, berhati-hatilah.


1 komentar: