SELAMAT DATANG

"Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda"

08 Maret 2023

Cara Mengetahui Spesifikasi Monitor


Jenis monitor komputer, televisi, handphone, atau monitor lainnya, biasanya terdiri dari: CRT (Cathode Ray Tube) yang sering disebut dengan Monitor Tabung, LCD (Liquid Crystal Display), LED (Light Emitting Diode), dan OLED (Organic Light Emitting Diode). 
Saat ini, jenis teknologi monitor yang paling populer digunakan adalah: LCD, LED, dan OLED.

LCD dan LED

Sebenarnya, LCD dan LED tidaklah jauh berbeda. Liquid Crystal Display atau LCD, menggunakan latar cahaya putih atau "white backlight" atau "sidelight". Iluminasi LCD adalah dengan menyinarkan cahaya putih tersebut dan sebagian panel bekerja untuk mengubah backlight menjadi individu piksel.
Penampil Kristal Cair (liquid crystal display; LCD) adalah suatu jenis media tampilan (monitor) yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti kalkulator, televisi,  atau komputer/ laptop.
 
Sementara LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Jika memiliki televisi dengan spesifikasi panel LED, itu artinya yang digunakan adalah panel LCD yang menggunakan LED sebagai sumber pencahayaannya.
LED lebih digunakan sebagai lampu latar untuk display LCD. Di sisi lain, LCD bekerja dengan sistem polarisasi. Polarisasi disini didefinisikan sebagai arah gelombang cahaya yang berisolasi atau getaran cahaya dari belakang ke depan dengan kecepatan konstan. Cahaya akan keluar dari backlight yang tidak terpolarisasi. Kemudian dialirkan ke satu polariser atau penyaring optik yang membuat semua cahaya terisolasi bersamaan. Sesuai namanya, ada bagian lain bernama kristal cair atau "liquid crystal".

Kristal cair disini adalah struktur yang mengubah setiap cahaya yang terpolarisasi tadi. Artinya, ketika cahaya mencapai titik polariser kedua yang diarahkan secara berlawanan dengan polariser pertama, maka semua cahaya akan terhalang. Ketika voltase masuk, kristal cair akan menyala, lalu mengubah persentase polarisasi cahaya yang menuju polariser kedua. Polariser kedua memungkinkan cahaya masuk dan terlihat oleh mata.

OLED

OLED (Organic Light Emitting Diode), meski memiiki nama yang mirip dengan LED, keduanya tidaklah sama. OLED adalah kepanjangan dari organic light emitting diode. Berbeda dengan LCD atau LED, OLED tidak memiliki polarisasi. Setiap cahaya piksel atau sub piksel warna merah, hijau, atau biru, akan menyala sendiri ketika voltase masuk ke molekul besar yang kompleks, yakni sebuah dioda pemancar cahaya organik. Warna yang dipancarkan dari panel OLED bergantung pada molekul, sedangkan cahaya bergantung pada voltase yang masuk. OLED dapat mencapai tingkat kecerahan HDR karena molekulnya mengeluarkan warna yang tepat tanpa harus disaring seperti LCD.

Untuk panel OLED, tidak perlu ada latar cahaya yang diblok seperti LCD, jadi tak perlu khawatir soal banyaknya cahaya yang masuk. Warna hitam akan sangat pekat dan warna lain akan tampak baik. Menariknya, OLED bersifat fleksibel, yang artinya potensi menemukannya di ponsel lipat mendatang sangat terbuka. Sayangnya, refresh rate atau frekuensi tampilan layar per detik panel OLED tidak pernah mencapai angka 90 Hz.

Refreash rate mirip dengan frame rate pada layar yang menampilkan jumlah gambar per detik. Itu berarti, panel OLED menampilkan kurang dari 90 kali gambar setiap detiknya. Padahal, semakin besar refreash rate, tampilan layar akan semakin smooth. Dari sisi harga, OLED terbilang lebih mahal dibanding LCD atau LED. Salah satunya dibuktikan dari banderol harga iPhone X, di mana setengahnya adalah harga komponen panel OLED. Molekul-molekul yang digunakan panel OLED relatif menurun lebih cepat dari waktu ke waktu. Khususnya untuk molekul warna biru, akan membuat layar kurang terang.

MicroLED (Perkembangan monitor selanjutnya)

Seiring berkembangnya waktu, teknologi panel pun berkembang. Salah satu yang disebut-sebut adalah microLED. MicroLED dikatakan serupa dengan OLED namun meninggalkan bagian organik dan potensi meningkatkan kontras cahaya, waktu respons, dan penggunaan energi yang melebihi panel standar LED.


CARA MENGETAHUI SPESIFIKASI MONITOR

Setiap monitor komputer, televisi, atau lainnya, memiliki spesifikasi ukuran yang bervariasi. Berikut dijelaskan cara mengetahui spesifikasi monitor:

1. Ukuran Tampilan (Viewable Size)


Ukuran tampilan merupakan ukuran diagonal (diukur dari sudut kiri atas ke sudut kanan bawah, atau diukur dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas) dari suatu monitor. 
Misalnya ukuran tampilan monitor LCD 17″ (inch), itu artinya ukuran diagonal layar tersebut (pojok kiri atas ke pojok kanan bawah, tidak termasuk casing monitor) adalah sepanjang 17 inchi. Contoh lain, Ukuran monitor LCD 15″ (inch), yang berarti ukuran diagonal layar tersebut (pojok kiri bawah ke pojok kanan atas) adalah 15 inchi. Ukuran tampilan monitor komputer atau laptop yang biasa dijumpai yaitu ukuran 11,6", 13", 14", 15″, 16″, 17″, 18.5″, 19″, 21″ dan lainnya.

Selain ukuran tampilan (viewable zise), terdapat beberapa ukuran lain yang merupakan spesifikasi dari suatu monitor. Berikut dijelaskan beberapa spesifikasi pada suatu monitor: 

2. Resolusi (Resolution)

Merupakan ukuran perbandingan pixel (banyaknya titik tampilan) antara panjang dan lebar/tinggi layar monitor. Monitor tabung (CRT) biasanya mempunyai ukuran 800×600, 1024×768 (ukuran standard) atau 1280×1024. Biasanya dengan perbandingan 4:3. Sedangkan untuk monitor LCD biasanya terdapat dua jenis yang satu memiliki ukuran yang sama dengan CRT, sedangkan satu lagi dengan istilah Wide Screen.
LCD Wide Screen ini biasanya mempunyai perbandingan panjang dan lebar adalah 16x9 atau 16:9. Resolusi yang umum biasa kita jumpai adalah : 1280×768, 1360×768, 1440×900, 1680×1050, 1920×1080, 1920×1200 dan 2560×1600.

3. Waktu Respon (Response Time)

Waktu terkecil (minimal) yang diperlukan untuk mengubah warna pixel dari hitam ke putih dan kembali ke hitam lagi (black to black), dan ada juga yang menggunakan metode abu-abu ke putih lalu ke abu-abu lagi (gray to gray). Nilai respond time ini dinyatakan dalam milisecond (ms / mili detik). Semakin kecil nilai response time, secara teori transisi gambar/warna akan semakin cepat dan cacat tampilan akan semakin kecil. Meskipun nilai dibawah 10ms perbedaannya tidak akan terlihat, karena terbatasnya kemampuan mata manusia.

4. Tingkat Penyegaran (Refresh Rate)

Jumlah gambar tiap detik yang ditampilkan monitor. Karena pixel di LCD monitor tidak menggunakan metoda hidup mati antara frame satu dengan lainnya (seperti yang digunakan di CRT Monitor), maka di LCD monitor saat ini, nilai refresh rate tidak akan begitu mempengaruhi tampilan. LCD bisa mempunyai refresh rate lebih dari 100 Hz. Sebagai perbandingan, televisi kita mempunyai refresh rate 25 Hz (artinya 25 gambar/frame tiap detik).
Berbeda dengan CRT (biasanya mempunyai refresh rate 60 Hz, 75 Hz atau 85 Hz), terkadang tampilan sering berkedip (flicker).

5. Sudut Pandang atau Arah Pandang (Viewing Angle atau Viewing Direction)

Merupakan nilai sudut maksimum dimana kita masih dapat melihat tampilan dengan baik. Misalnya Viewing angle sebesar 160 derajat, maka ketika kita melihat layar dari sudut kurang atau maksimal 160 derajat, tampilan masih terlihat dengan baik. Jika lebih dari itu, maka tampilan sudah tidak jelas lagi, kadang sebagian terlihat agak hitam.
Kalau CRT Monitor biasanya mempunyai sudut yang lebih tinggi, hampir dari 180 derajat kita masih dapat melihat tampilan dengan jelas tanpa perubahan.

6. Rasio Kontras (Contrast Ratio)

Merupakan perbandingan (rasio) intensitas dari kecerahan/warna putih (brightest) dan kegelapan/warna hitam (dark). Secara umum, semakin tinggi nilai Contrast Rasio akan semakin baik. Tetapi kadang produk yang satu dengan lainnya menggunakan metode yang berbeda, sehingga tidak mudah untuk dibandingkan.
Nilai contrast ratio bermacam-macam, misalnya : 20000:1, 10000:1, 5000:1, 2000:1, 700:1 dan lainnya.

7. Rasio Aspek (Aspect Ratio)

Perbandingan antara panjang dan lebar/tinggi monitor. Misalnya 4:3, 5:4, 16:9 atau 16:10. Untuk LCD Wide Screen akan mempunyai perbandingan 16:9 atau 16:10. Sedangkan untuk monitor CRT yang umum mempunyai perbandingan 4:3.
  • Jika panjang monitor 40,6 cm (16 inci) dan tinggi monitor 25,4 cm (10 inci), maka rasio aspek monitor adalah 16:10.
  • Jika panjang monitor 63,5 cm (25 inci) dan tinggi monitor 38,1 cm (15 inci), maka rasio aspek monitor adalah 25:15 atau 5:3.

8. Port Masukkan (Input Port)

Port merupakan jenis/tipe koneksi kabel yang digunakan, misalnya DVI, VGA, S-Video, HDMI, dan lainnya. Untuk CRT Monitor biasanya menggunakan port VGA.
Ketika membeli VGA (kartu grafis) yang hanya mempunyai port DVI, biasanya juga disertakan tambahan koneksi VGA to DVI atau DVI to VGA agar tetap kompatibel dengan port yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar