SELAMAT DATANG

"Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda"

16 Maret 2011

Gunakan Alat KB Yang Tepat


Apa Itu Keluarga Berencana

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."

Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.

Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an.

Seputar Keluarga Berencana

Mbak, Aku mau sharing pengalamanku, aku dulu dikasih pil KB Diane S35 (cmiiw – maaf menyebut merk) dari Schering, konon pil yang ini tidak membuat jerawatan. Tapi ternyata aku jadi flek terus (”spotting”), jadinya setelah 2 bulan distop sama DSOGnya. Dia bilang, aku tidak cocok pakai pil. Ternyata KB cocok-cocokan juga. DSOGku tidak mau kasih aku KB suntik, dia bilang “nanti gemuk”. Aku bilang : “ah tidak apa-apa dok kan sudah gemuk”. eh dia bilang : “ya nanti tambah gemuk”.

Aku sudah hampir 6tahun pakai IUD sejak kelahiran anakku yang ke-2 dan sampai sejauh ini tidak ada keluhan apa-apa. Aku tidak mau pakai pil atau suntik karena sifatnya yang hormonal jadi takut efek sampingnya, walaupun banyak juga yang cocok dengan suntik dan pil, memang jodoh-jodohan juga. Memang katanya kalau IUD salah satu efek sampingnya kalau mens jadi banjir, tapi untuk aku hal itu tidak berlaku, biasa-biasa saja. Malah sebetulnya aku ingin mens agak banyak karena memang volume menstrurasiku termasuk sedikit.

Aku pakai IUD, sejak dipasang sudah pendarahan. Terakhir dicopot juga karena 3 bulan nonstop tidak berhenti pendarahannya. Padahal dsognya sudah berusaha dengan segala cara dan katanya IUD paling aman, paling kecil efek negatifnya dan sudah dipasang yang paling bagus (NOVA-T). Tapi ya bagaimana kalau tidak cocok. Suamiku lahir dengan IUD menempel di keningnya, tahunya jaman sekarang juga masih bisa hamil ya dengan IUD ? Makanya harus sering kontrol ya, Temanku jagoan sekali, KBnya pakai doa saja…eh ampuh lho…anak pertama sudah 7 tahun, anak ke dua (yang dimohon pakai doa juga) sudah 4 tahun, sekarang lagi program anak ke 3.

Sebaiknya masalah KB ini dikonsultasikan ke Dokter masing-masing, dan kita para Ibu memang harus lebih banyak tahu pada resiko sekecil apapun hasil pemakaian alat KB tersebut, resikonya ya harus sering konsultasi bolak-balik ke dokter dan periksa hal-hal lain seputar kewanitaan, seperti rajin pap-smear dan lain-lain. Saya sendiri sudah 3,5 tahun pakai Pil Diane-35, atas rekomendasi DSOG, tidak pernah ada masalah sama sekali, dan merasa aman sekali, karena kalau lupa minum, pil ini masih bisa diminum berjarak 8 jam kedepan, jadi kalau jadwal minumnya malam, pagi hari masih bisa diminum kalau lupa. Mengenai kelebihan yang dipromosikan pil ini, saya tidak sepenuhnya percaya, karena pada dasarnya saya tidak pernah berjerawat dan badan juga susah gemuk, stabil dari sebelum sampai setelah menikah. Bulan Juni nanti saya harus konsul KB lagi ke Dokter, karena menurut catatan yang dibuat dokter, setelah pemakaian 4 tahun, harus diberi tenggang. Saya sendiri belum tahu apa tindakan Dokter berikutnya.

Ini ada beberapa artikel tentang alat-alat KB, yaitu KB suntik dan spiral (tentang efektifitas, keuntungan, kerugian, efek samping dan sebagainya), sama artikel tentang diane 35. Semoga bermanfaat.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)Intra Uterine Device (IUD)Nama populer : SPIRAL.

Apa yang disebut AKDR / IUD atau SPIRAL ?:

  • Suatu benda kecil dari plastik yang lentur
  • Dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina
  • Kebanyakan punya lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu),-
  • Kebanyakan mempunyai benang namun ada juga yang tidak berlogam; ada juga yang mengandung hormon

Bagaimana cara kerja IUD mencegah kehamilan ?:

  • Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma
  • Membuat sperma sulit memasuki rahim
  • Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur ?
  • Mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim

Efektivitas IUD :

  • IUD sangat efektif
  • Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun;
  • Cu T 380A dapat untuk 8 tahun
  • Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun;
  • Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

Keuntungan memakai IUD:

  • Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
  • Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (misalnya PIL)
  • Tidak mengganggu hubungan suami istri
  • Tidak ada efek samping hormonal
  • Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
  • Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
  • Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
  • Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
  • Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka

Kekurangan IUD:

  • Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering “mengejutkan”, namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit. Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni :
  • Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
  • Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
  • Siklus menjadi lebih pendek
  • Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
  • Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
  • Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Efek samping umum lainnya adalah:

  • Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram, dapat dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan
  • yang baik
  • Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari

Kapan IUD dapat dipasang ? IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni:

  • 40 hari pasca salin
  • segera setelah keguguran
  • sedang haid
  • menggantikan metoda KB lainnya

Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD:

  • Wanita yang mempunyai infeksi pelvis
  • Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS, AIDS, Gonore,Klamidia)
  • Wanita dengan banyak partner selama 3 bulan terakhir
  • Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya(ovarium, endometrium)
  • Wanita dengan penyakit trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) atau TBC kandungan

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai IUD meskipun:

  • perokok berat
  • menyusui
  • gemuk atau kurus
  • Diabetes
  • Berpenyakit Liver/ Empedu / Pankreas
  • Berpenyakit Tiroid
  • Epilepsi
  • TBC (bukan TBC kandungan)
  • Varises
  • Hipertensi
  • Pasca operasi-operasi seperti apendiks, hamil diluar kandungan, dan lain-lain

Kapan Pemakai IUD (Akseptor IUD) harus datang untuk memeriksakan diri?
(Follow up, Kunjungan Ulang):

  • bulan pasca pemasangan
  • bulan kemudian
  • ©setiap 6 bulan berikutnya
  • ©bila terlambat haid 1 minggu
  • ©perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

sumber: Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal RS Ibu Ema Puradiredja,
Jl.Sumatra 46-48 Bandung, Tel. 4205437

Kontrasepsi Suntikan

KB Suntik

Apa yang disebut KB suntik?:

  • Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan.
  • Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera (suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)
  • Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.

Bagaimana cara kerja KB suntik mencegah kehamilan ?:

  • Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur
  • Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim (serviks)
  • Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi

Efektivitas KB suntik:

  • Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)

Keuntungan memakai KB suntik:

  • Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
  • Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
  • Tidak mengganggu hubungan suami istri
  • Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
  • Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
  • Dapat dipakai segera setelah masa nifas
  • Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
  • Dapat dipakai segera setelah keguguran
  • Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
  • Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
  • Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
  • Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
  • Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
  • Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan:

  • Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering “tidak menyenangkan” , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
  • Perdarahan bercak , dapat lama
  • Jarang terjadi perdarahan yang banyak
  • Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
  • Sering menaikkan Berat Badan
  • Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, “moodiness”, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
  • Perlu suntikan ulangan teratur
  • Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:

  • perokok berat
  • menyusui
  • gemuk atau kurus
  • remaja
  • baru keguguran
  • Berpenyakit Tiroid
  • Epilepsi
  • TBC (bukan TBC kandungan)
  • Varises ringan
  • Hipertensi ringan
  • Siklus haid tidak teratur
  • Anemi kekurangan zat besi


Kapan suntikan KB dapat dimulai ?:

  • Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7)
  • Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik, namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X
  • 24 jam.
  • Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu)
  • Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu)
  • Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.

Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up):

  1. Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
  2. Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
  3. Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.